
BatakIndonesia.com — Panen, saat yang ditunggu setiap petani. Harap-harap cemas! Semua harapan bergantung pada hasil panennya. Saat panen tiba, hal-hal yang dipertimbangkan, khusus tanaman kentang, adalah waktu. Kapan panen sebaiknya?
Usia 80-90 hari, rentang tanam bibit sampai panen, adalah usia secara teori. Dalam praktek, usia itu tidak sama persis pada setiap daerah. Yang membedakan adalah curah hujan.
Tahap mematikan tumbuhan dimulai di usia 2,5 bulan, mematikan dengan semprot memakai kandungan kromokson. Pelan tetapi pasti, sehingga zat-zat yang ada di daun dan batang turun ke buah. Buah bertambah padat berisi, karena vitamin dari atas ke buah berdampak positif dengan harapan buah padat, bergizi, dan berbobot.
Busuk
Ada saja yang busuk, saat kita panen satu di antara bedengan atau ajirannya. Apa pemyebabnya? Perlu para ahli meneliti mengapa terjadi ada pembusukan.
Selintas dengan pengetahuan awam bahwa kebusukan terjadi dalam hal kelebihan kelembaban, tingkat basah yang tinggi mempengaruhi pembuahannya.
Bagaimana mengatasinya? Ini menjadi perhatian bagi wilayah kebun yang curah hujan tinggi.
Bedengan sejak awal harus lebih tinggi agar air mengering tidak menyimpan air tamahnya. Apalagi durasi buah terbenam lama, sementara daun sudah dimatikan. Hal itu mempermudah pembusukan.
Berdasarkan pengalaman kami di perkembunan Siborboron, yang hujannya tinggi, maka tanah harus kering dan tidak perlu disemprot kromokson. Biarkanlah waktu yang menentukan agar terhindar dari pembusukan.
Hal kedua, cegah dini perlu diamati tanaman yang batangnya ada gangguan karena bibit muda sudah dimakan hama. Sejak biji kecil dimakan hama maka selanjutnya akan terjadi proses pembusukan. Luka di awal maka seterusnya akan rusak alias busuk.
Buah yang busuk satu biji, rentan akan menulari biji yang sehat. Oleh karena itu, hati hati kentang di usia paruh waktu, sejak berbunga sampai usia panen. Saat berbunga sebatang kentang, pertanda biji-bijinya sudah membesar. Jika kita ingin tahu apa progress bijinya, kita dapat lihat dari bunganya. Semakin semarak bunga kentang, maka bakal banyak buahnya. Ketinggiannya juga memberikan pertanda bagus tidaknya tanaman kentang.
Poinnya, di balik kegembiraan panen kentang, perlu pelajaran penting jika ditemukan pembusukan. Sekalipun secara persentase sekitar 1% dari kuantitas produksi, sebagai petani yang baik wajib memperhatikannya agar jadi pembelajaran di periode kedua.
Usahakan agar pengamatan tanaman yang difanggu batangnya dan waktu panen yang pas, tidak terlalu cepat, apalagi tidak terlalu lama. Niscaya, petani akan senyum gembira hanya sekitar tiga bulan, tanaman kentang sudah membawa hasil.
Hidup Petani Indonesia, Hidup Program Pemberdayaan FBBI
Siborboron, 30 November 2021.
Penulis: Ronsen Pasaribu