
MEDAN, BatakIndonesia.com — Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara) menyambut baik kunjungan Pantia Ulos Fest 2019 dan Pengurus BATAK CENTER pada Selasa (22/10/2019) di kediamannya, Medan, Sumatera Utara. Saat berbincang-bincang dengan Panitia, Edy menyampaikan gagasan akan menyelenggarakan Temu Muka Nasional Komunitas Ulos dari Puak-puak Batak Raya. “Gagasan tersebut sangat disambut baik Pengurus BATAK CENTER,” ujar Jerry R. H. Sirait sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP BATAK CENTER.
“Kemarin Selasa (22/10/2019), kami sudah berjumpa dengan soripada ni Pak H. Edy Rahmayadi (istri Gubernur), yaitu Ibu Nawal br Lubis. Saya sudah menginformasikan berita perjumpaan tersebut. Sekarang saya menginformasikan perjumpaan dengan Pak Gubernur beserta ibu,” tandas Sekjen BATAK CENTER ini.
Baca juga: Istri Gubernur Sumut Sambut Kegiatan Ulos Fest 2019
Ada dua perjumpaan yang disampaikan Jerry R. H. Sirait kepada BatakIndonesia.com.
Perjumpaan 1:
Gubernur Sumut (Gubsu) dan istrinya menerima kami di rumah kediaman keluarga pada pukul 07.00 pagi seusai Bapak Gubernur tersebut berolahraga.
Terasakan oleh kami (paling tidak saya pribadi) perjumpaan bukan sekadar “gubernur berjumpa dengan warga masyarakat”, tetapi sepertinya perjumpaan orangtua dan sanak keluarga dari kejauhan/diaspora.
Kami bercerita panjang lebar tentang rencana penyelenggaraan Ulos Fest 2019 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, pada 12-17 November 2019. Percakapan kami dengan mereka terasa cair dalam suasana santai dan jauh dari kebiasaaan protokoler. Namun demikian, percakapan tetap fokus pada Ulos Fest 2019.
Gubsu bercerita mengenai tanggung jawab beratnya memimpin Sumut yang “majemuk” dari berbagai aspek, tidak saja suku dan agama, tetapi juga keinginan dan aspirasi politik. Dia berucap, “Percaya bahwa karya nyata Pemprovsu (red: Pemerintahan Provinsi Sumut) akan menunjukkan ketulusan dan kesungguhan Gubsu membangun Sumut tanpa terkecuali riak-riak sosial politis yang acapkali terjadi dan saya hadapi secara bijaksana dan akan lebih menyemangati perjuangannya demi ‘Sumut yang bermartabat’.”
Baginya, ia memimpin Sumut tetap pada format kebangsaan Indonesia tidak sedikit pun membeda-bedakan warga masyarakat dari agama dan suku, misalnya. “Pancasilais dan Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Ibu br. Lubis pun menambah keindahan persekutuan pagi itu. Dia berusaha menciptakan suasana dengan kadar familiaritas dalam perjumpaan itu. Betul-betul mengakrabkan! Begitu juga Ibu Vita, tokoh masyarakat yang mendampinginya.
Gubernur banyak bercerita mengenai ulos dan masalahnya. Mantan Pangdam Bukit Barisan ini merasa senang atas kunjungan Pengurus BATAK CENTER dan Panitia Ulos Fest 2019 dengan harapan akan menjadi mitra baginya mencari-temukan solusi mengatasi mengangkat ulos. Jika Tuhan berkenan, demikian katanya, Pemprovsu akan mengadakan suatu acara “Temu Muka Nasional Komunitas Ulos dari Puak-puak Batak Raya”. “Dalam temu muka itu, insya Allah terciptalah kesehatian memajukan ulos,” ungkapnya. BATAK CENTER diajak Gubernur untuk mendukung hajatan mulia ini. BATAK CENTER menerimanya dengan senang hati.
Ajakan S. M. Tampubolon, Ketua Umum BATAK CENTER, kepada Gubernur Sumut untuk bersama-sama mendaftarkan ulos dan karya seni Batak lainnya ke Kemhumham RI dan memperjuangkan ulos menjadi warisan budaya dunia. Hal tersebut sangat diapresiasi Gubernur, termasuk memperjuangkan kepada Pemerintah agar menetapkan Hari Ulos Nasional. Rencana tersebut akan dilaksanakan secepatnya. Ini sangatlah penting!
Ulos Fest, menurut Gubernur Sumut, adalah sesungguhnya tanggung jawab Pemprovsu, maka untuk itu dia mendukung penyelenggaraan Ulos Fest 2019 dan mengapresiasi BATAK CENTER atas gagasannya yang luat biasa ini.
Gubernur Sumut dan istrinya akan menghadiri Ulos Fest 2019. Dia bersedia memberi sambutan dalam acara pembukaan dan sebagai pembicara kunci pada seminar nasional yang dijadikan sebagai rangkaian pembukaan.
Hidangan sarapan pagi yang disajikan Ibu Gubernur enak sekali. Bahasa Batak (Toba) mengatakan begini: disi landina disi ladona disi daina disi tabona (yang artinya enak sekali). Sarapan pagi bersama tersebut menjadi akhir perjumpaan pagi itu dan Pak Gubernur sudah harus berangkat ke acara lain.
Perjumpaan 2:
Kami pun menghadiri Festival Museum yang diadakan Museum Negeri Medan. Dalam acara ramah-tamah, seusai Gubsu membuka festival, ia “menyinggung” banyak mengenai Ulos Fest 2019. Secara spontan beliau menyampaikan kepada kami akan “mengutus” Tim Kesenian Humbang Hasundutan sebanyak 8 (delapan) orang mewakili Sumut dalam acara pembukaan Ulos Fest 2019. Beliau memesankan agar diberi alokasi waktu yang cukup untuk Tim Kesenian tersebut menunjukkan kebolehannya. Tim dipimpin oleh Ibu br. Panjaitan (pardihuta ni Bupati Humbang Hasundutan). Perhatian luar biasa mengharukan dari Gubernur Sumut.
Di sisi lain, jika Tuhan berkenan/insya Allah Ulos Fest 2019 menjadi bentuk lain dari syukuran purna baktinya Gubernur Sumut karena ia akan pensiun dari tentara. Edy Rahmayadi dan istrinya akan menghadiri acara purna bakti pada 11 November 2019 di Akmil Magelang.
Sampai bertemu nanti di Ulos Fest 2019.
Horas, mejuah-juah, njuah, njuah!
Jerry R. Sirait,
Sekjen BATAK CENTER