
Foto: Ruangan Gedung Pertemuan Gokbasa yang digunakan perdana oleh Keluarga Besar Simanjuntak pada acara Pesta Bona Taon 2022, Sabtu (9/04/2022)
DEPOK, batakindonesia.com
Bagaimanapun, hadirnya Gedung Pertemuan baru bernama ‘Gokbasa’, yang berlokasi di desa Harjamukti, kota Depok, Jawa Barat, membuktikan pemikiran dan karya nyata putera Batak bermarga Siagian.
Kendati dua tahun terakhir ini masyarakat Indonesia dilanda Covid-19, yang berdampak terhadap sepinya acara-acara Pesta Adat di gedung, karena pembatasan ketat Pemerintah, namun masih ada yang berani berpikir dan melakukan terobosan jangka panjang, dengan membangun gedung pertemuan untuk kepentingan masyarakat banyak, khususnya masyarakat Batak.
Keberanian itulah yang dibuktikan Ir. Makden Siagian, M.Sc/ Ellen boru Simanjuntak, SE dalam bentuk karya nyata dibangunnya Gedung Pertemuan Gokbasa. Nama Gokbasa pun dia abadikan dari nama putera semata wayangnya, yang bernama lengkap, Hezekyah Gokbasa Jefferson Siagian.
“Ya, saya ambil dari salah satu nama anak kami, yang nama lengkapnya, Hezekyah Gokbasa Jefferson Siagian. Gokbasa itu artinya penuh kemurahan, penuh berkat,” ungkapnya saat wawancara media, disela acara Pesta Bona Taon Keluarga Besar Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina & Bere (PSSSI & B) Sektor 31 wilayah Kranggan Sekitarnya, Sabtu, (9/4/2022).

Dikatakan Makden Siagian, kendati gedung yang dibangunnya tidak semegah gedung-gedung pertemuan di Jakarta, namun dirinya menyadari masih adanya kebutuhan penggunaan gedung yang lebih menjangkau kalangan menengah kebawah.
“Saya melihat, masih adanya kebutuhan penggunaan gedung pertemuan yang lebih terjangkau masyarakat menengah kebawah. Sehingga dengan keberadaan gedung yang kita bangun ini, lebih menyasar kesana, sebagai alternatif gedung-gedung lain yang sudah ada sebelumnya,” tandasnya.
Dijelaskan Makden Siagian, total luas area hanya 1000 meter persegi, untuk bangunan gedung dan parkiran dan masih dalam tahap pengembangan.
“Gedung Sopo Gokbasa ini memang total luas areanya hanya 1000 meter persegi, mencakup bangunan gedung termasuk parkiran. Dan di gedungnya, dapat menampung kapasitas sekitar 300-400 orang, lengkap dengan kursi. Tapi, kalau dengan meja, tentu menyesuaikan. Ini memang masih terus dalam tahap pengembangan,” bebernya.
Menurutnya, salah satu pemikiran yang mendasari dibangunnya gedung di lokasi tersebut adalah untuk memberi solusi alternatif gedung dalam berbagai acara oleh warga masyarakat sekitar.
“Saya berani membangun gedung ini karena berdampingan dengan gereja, yang tentunya dapat dipakai para warga jemaat untuk berbagai acara. Selain itu, kehadiran gedung ini akan menjadi solusi alternatif bagi para warga masyarakat menengah ke bawah yang akan mengadakan berbagai kegiatan seperti Pesta Nikah, Adat, Rapat-rapat. Tapi bukan untuk acara dukacita,” jelasnya.
Lebih jauh, Makden mengatakan, keberadaan gedung ini dapat mempekerjakan masyarakat sekitar dan mendorong semakin bergeliatnya perekonomian di wilayah ini.
“Dengan kehadiran Gedung Sopo Gokbasa ini, diharapkan dapat mempekerjakan masyarakat sekitar dan membantu geliat perekonomian di wilayah ini. Sekecil apapun kontribusi kehadiran gedung ini terhadap masyarakat, tapi setidaknya akan bermanfaat,” bebernya.

Makden Siagian merasa bersyukur, karena pembangunan gedung dapat dipacu, sehingga dapat digunakan secara perdana oleh Keluarga Besar Simanjuntak Kranggan Sekitarnya dalam acara Pesta Bona Taon.
“Puji Tuhan, pembangunan dapat dipacu, sehingga dapat digunakan secara perdana oleh Keluarga Besar hula-hula saya, marga Simanjuntak. Karena isteri saya boru Simanjuntak. Tentu pantaslah saya meminta doa restu dari para hula-hula saya, karena gedung ini juga diharapkan menjadi sarana doa bersama,” harapnya.
Sementara itu, acara Pesta Bona Taon dilaksanakan sekaligus Pelantikan Pengurus PSSSI & B Kranggan Sekitarnya, periode 2022-2026. Acara diawali Ibadah Ucapan Syukur, dengan Liturgis yang dibawakan Helmud Simanjuntak, dilanjutkan khotbah yang disampaikan Pdt. T.A Ronald Simanjuntak, SH, MH.
Adapun Susunan pengurus Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina & Bere (PSSSI & B) periode 2022 s/d 2026 sebagai berikut:
Penasehat: Rudy Simanjuntak (M-15); Robinson Simanjuntak (S-13); dan Bastian Simanjuntak (H-15).
Pengurus Harian: Ketua: Asner Simanjuntak (M-15), dan Wakil Ketua: Jansen Simanjuntak (H-15); Sekretaris: Kolonel (Purn) dr. Sanggam P. Simanjuntak, SpAn (H-16); dan Bendahara: Ny. Ir. Makden Siagian, M.Sc/ Ellen Br. Simanjuntak, SE (H-17).
Dalam perkiraan media, ada sekitar 120 orang yang hadir di acara tersebut. Juga dihadiri Pengurus Wilayah Jakarta Timur, Barani Simanjuntak dan Wakil Ketua II Pusat, Dani Bahar Simanjuntak.
Sementara undangan khusus Plt. Walikota Bekasi yang diwakili dr. Janet Aprilia Stanzah, anggota DPRD Kota Bekasi dalam sambutannya memohon maaf atas ketidak hadiran Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto.
“Pak Walikota menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena ada tugas yang tidak dapat ditinggalkan. Beliau menyampaikan salamnya buat Keluarga Besar Simanjuntak di wilayah Kranggan dan sekitarnya ini,” ucapnya.

Anggota DPRD kota Bekasi dari Fraksi PDIP ini sangat mengapresiasi kekompakan Keluarga Besar Simanjuntak dan siap membantu kedepannya bila ada yang diperlukan. Pengurus Simanjuntak memberikan cendera mata berupa ulos kepada dr. Janet Aprilia Stanza.
Acara kemudian berlanjut ke Ramah Tamah, Makan Bersama (Catering Lapo Riama-red), Penggalangan Dana dengan lelang makanan, Hiburan dan Tortor dari para Pengurus baru, Hula-hula, Boru, Bere dan Anak-anak.
Dalam pantauan media, letak gedung ini berhadapan dengan Gereja GIKKI, nantinya dapat digunakan oleh anggota gereja dan masyarakat. Terletak di Harjamukti, kota Depok, yang persis berbatasan dengan Kranggan, Bekasi.
Sementara dr. Janet Aprilia Stanza yang dimintai pendapatnya perihal gedung tersebut, saat beranjak meninggalkan lokasi mengaku, sangat senang adanya gedung pertemuan ini.
“Cukup nyaman. Karena di design atapnya cukup tinggi dengan pelapisan anti panas, sehingga sejuk ruangannya. Adem, nyaman. Tentu ini dapat dimanfaatkan banyak orang disekitar sini, khususnya orang Batak dan dapat menumbuhkan perekonomian warga sekitar gedung,” pungkasnya.
Sedangkan Robet Kennedi Sitanggang/ Resli Br. Simanjuntak mengatakan mendukung berdirinya gedung ini. Menurutnya, keberadaannya cukup lumayan bagus, namun yang menjadi perhatian hanya parkiran dan akses jalan ke lokasi.
Adapun H.M Sihite/ Br. Simanjuntak mengatakan, sangat apresiasi berdirinya gedung ini untuk acara-acara sederhana. Menurutnya, gedung ini bisa jadi alternatif pilihan masyarakat. DANS