
JAKARTA, BatakIndonesia.com — Viralnya dirimu karena besarnya harapan masyarakat. Saya tulis dalam jokes (kelakar), tetapi juga ada yang serius. Saya mencoba menguraikannya, apalagi abang bilang 3 bulan, you want to learn (kamu ingin belajar). These are what I think need to focus on (berikut ini adalah hal-hal yang saya rasa perlu kita fokuskan):
- Rombak kurikulumnya ke arah kompetensi dan karakter masa depan yang survive (sintas): percaya diri, teamwork (kekompakkan kerja tim), kreatif, komunikatif, learner (pembelajar), dan cinta Indonesia.
- Fokus tingkatkan kualitas guru yang bisa melakukan kurikulum di atas plus yang cinta anak serta jadi fasilitator, bukan konsep guru lama.
- Pengelola pendidikan banyak yang tua, suka merasa dirinya pintar, sudah jadul (ketinggalan jaman atau tempoe doeloe). Yang masih bisa dilatih, ayo. Yang tak bisa diganti dan disederhanakan semua administrasi lewat teknologi. Dari 2.0 ke 4.0 tidak mudah.
- Semua penelitian di Perguruan Tinggi ditata ulang agar semua penelitian mengacu pada blue print (cetak biru) yang akan dibuat oleh Dikbud. Banyak dana habis penelitian sekadar untuk kepentingan penelitian itu sendiri. Tidak bermanfaat dan tidak berdampak.
- Bebaskan dosen dan guru dari penilaian angka kredit. Menghambur-hamburkan waktu dan uang. Ganti dengan kriteria penilaian kinerja.
- Suasana belajar siswa pindah dari kondisi radikal khilafah ke suasana sukacita, bebas, dan kebahagiaan.
- Seragam anak, buat yang netral, tidak kaku serta tidak cerminkan agama tertentu. Sekolah sebagai “rumah kedua” bagi mereka.
- Manusia yang bijak teknologi, hemat saya adalah harus dicapai. Meskipun ada artificial intelligence (kecerdasan rekayasa), robotik, dan lain-lain, justru pendidikan membentuk supaya kemanusiaannya makin benar, makin serupa dengan pencipta-Nya. Sekali lagi, teknologi adalah perangkat, bukan tujuan.
- Negara seluas Indonesia perlu dijajaki agar potensi daerah perlu dieksplorasi, disesuaikan kurikulum dan vokasinya. Kita kaya karena kita berbeda, dan berada di bawah naungan NKRI dan Pancasila.
- Kerjasama dengan Kementerian Agama, Pariwisata, Tenaga Kerja, Perindustrian, dan lain-lain untuk membuat blue print pendidikan. Ajak juga masyarakat.
Saya tahu Anda dapat melakukannya. Banyak orang berharap dapat berkontribusi.
Penulis: Arta Sinamo
Editor: Boy Tonggor Siahaan
Baca Juga:
Ketua Umum DPP FBBI Lantik Marudut Siringoringo Sebagai Ketua DPD FBBI Sumut 2020-2023
Solusi Mengatasi Hama Bodat
Mengapa Sekolah Negeri Diskriminatif, Sedangkan Sekolah Berbasis Agama Tidak?
DPP FBBI Dengan Spirit Baru di Kantor Baru, Gedung Apartemen Menteng Square
Demi Kejayaan Bangso Batak
Martandang (PDKT) Ala Tempo Doeloe
Masih Mungkinkah Makan Bersama Keluarga di Lingkungan Perkotaan?
Manfaat Sertifikat Tanah yang Perlu Diketahui
Dilema Tanah di Bonapasogit: Jual atau Sewa?
Penyematan Pin Menandai Pelantikan Secara Resmi Pengurus DPP FBBI 2021-2024
FBBI Organisasi Batak Terdepan
Berburu Ikan Asin di Bagan Siapiapi Sampai ke Panipahan