
Oleh: Dr. Bongsu Saragih, SE., MM *)
OPINI
Tahun 2021 beberapa hari lagi akan berlalu dan diganti yang baru tahun 2022. Di saat akhir tahun ini kebanyakan dari kita merasa waktu berjalan begitu cepat. Namun sebenarnya kita telah melewati waktu yang lama dan perjalanan yang cukup melelahkan.
Coba kita renungkan perjalanan panjang selama satu tahun berlalu. Betapa kompleksnya persoalan hidup yang kita hadapi, terutama masa pandemi yang menakutkan. Akibatnya timbul masalah baru, berupa interaksi sosial yang semakin jauh.
Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berhadapan dengan media sosial sebagai alternatif utama mengisi kekosongan sosial. Ketika kita semua juga merasakan suka duka, pahit manisnya hidup, dan betapa banyak tantangan. Tetapi juga memang ada kebahagiaan yang kita dapat, sesuai dengan ukuran kebahagiaan masing-masing keluarga.
Selanjutnya, kita mau menyambut tahun baru 2022 dan akan segera menyaksikan pergantian tahun 2021. Tentu kita bertanya apa yang akan terjadi pada tahun baru yang akan datang. Perlukah kita cemas, galau atau kawatir, kendati kita sudah berpengalaman melewati kondisi yang mencekam sekalipun?
Betapa pun hari-hari yang hendak kita jalani ini penuh dengan misteri, karena tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada hari esok, kita harus tetap percaya kepada Tuhan bahwa Dia akan selalu ada mendampingi kita. Hal ini harus diyakini dengan keimanan dan pengharapan.
Merupakan sebuah kebijakan bila kita belajar dari Rasul Paulus, yang dalam pelayanannya memberitakan Injil, harus menghadapi hari-hari yang teramat berat, yaitu masalah, kesulitan, penderitaan, aniaya, tekanan, atau serangan dari pihak orang-orang yang menolak Injil. Termasuk juga bencana atau musibah.
Kita ketahui bersama banyak orang memprediksi bahwa tahun 2022 adalah tahun yang berat karena tantangan yang harus kita hadapi semakin berat. Namun orang percaya tak boleh sedikitpun kehilagan semangat dan sukacitanya. Sebab, Tuhan kita pasti memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapinya.
Begitu banyak kita saksikan nyawa yang melayang akibat Covid-19. Dari mulai para pejabat Negara, para Pejabat di Daerah, masyarakat sekitar kompleks rumah kita, bahkan mungkin dari lingkungan saudara-ssaudara terdekat kita. Tak luput juga dari kalangan paramedis, yang dalam tugasnya siap siaga menolong mereka yang menjadi pasien yang terkena Covid, malah akhirnya terkena Covid-19. Sungguh memilukan bagi keluarga-keluarga yang mengalaminya.
Masih ada harapan dan kesetiaan kita kepada Tuhan Allah. Orang beriman akan merasakan ketenangan bathin menghadapi hari esok. Bersyukurlah kepada Tuhan karena anugerah-Nya semata kita bisa hidup hingga hari ini. Untuk menyongsong hari-hari di tahun baru, milikilah persiapan dan perencanaan hidup yang baik.
Segala hal akan berlalu bersama tahun ini. Marilah kita mengingat segala hal dalam perjalanan kita. Saat kita masuk dalam perjalanan itu, ada banyak hal yang sebenarnya terjadi. Demikian juga dengan pengalaman yang makin bertambah dalam menghadapi berbagai permasalahan, yang mestinya menambah ketangguhan kita dalam menghadapi masalah-masalah baru di kemudian hari.
Ada orang-orang yang dapat dilihat dan didengar. Namun ada unsur lain yang lebih luar biasa. Unsur terbesar dan tak dapat dirasakan dan dilihat serta tidak dapat didengar secara langsung oleh panca indera keterbatasan kita. Tuhan, dialah yang selalu menyertai perjalanan kita selama ini. Dialah yang juga telah membawa kita sampai diakhir penghujung tahun 2021 ini.
Segala hal yang telah kita alami tidak terlepas dari penyertaan dan perlindungan Tuhan. Akhir tahun 2021 Kita mengakhiri semuanya bersama pandemi yang menggerogoti segala aspek dalam kehidupan kita. Oleh karena itu tahun 2022 nanti, banyak harapan yang kita ingin capai terutama kita dibebaskan dari pandemi Covid-19. Akan tetapi ditahun ini pula muncul dengan varian yang baru omicron.
Hal ini tentunya membawa kita pada suatu pemikiran bahwa sebenarnya kita baik-baik saja ketika kita menaruhkan segala harapan dan doa pada yang Maha Pencipta. Di akhir tahun ini marilah kita juga berharap dan berdoa agar di tahun yang baru nanti kita dibebaskan dari bencana pandemi ini.
Perjalanan panjang bersama pandemi kita sudah alami selama tahun 2021, begitupun tahun 2022. Satu hal yang patut kita sadari bahwa, kita memiliki Tuhan yang akan selalu menuntun dan menyertai kita dan akan membawa kita keluar dari keterpurukan ini. Seperti Tuhan membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir yang menjajah bangsa pilihannya itu berpuluh-puluh tahun.
Demikianlah kita sebagai umat yang dicintai-Nya yang akan dibebaskan-Nya dari belenggu Covid-19 dan varian omicron ini. Yakin dan percayalah kepada-Nya. Marilah kita menaruh harap dan doa kepercayaan kepada-Nya saja. Bila kita percaya dan berharap, tentunya akan dengan cepat Tuhan membebaskan kita.
Saudaraku, kita selalu berpegang pada firman Tuhan “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.” (Amsal 24:6).
Dengan menyerahkan dan mengimani sepenuh hati seperti “Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,” (2 Korintus 11:26-27).
Oleh karena itu saudaraku “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Filipi 4:4. Kiranya Damai Sejahtera selalu berdiam dalam hati kita masing-masing. Amin! @Pondok Gede 27 Desember 2021.
*) Dr. Bongsu Saragih, SE., MM adalah Dosen PTS di Jakarta/ Ketua Yayasan PRABED/ Aktif Dalam Kegiatan Sosial & Kerohanian
Editor: Danny PHS