
BatakIndonesia.com — Kita berterima kasih kepada Pemerintah RI bahwa ada satu hari istimewa buat para guru di Indonesia, Hari Guru, setiap 25 November. Sebuah pengakuan dan penghargaan buat para guru. Mereka patut menerimanya, sekalipun tidak diberi dalam bentuk uang namun sebentuk pengakuan.
Siapa guru itu?
Murid-murid SD, SMP, SMA dan sederajat mengatakan guru adalah yang memegang SK. Mereka yang berdiri di kelas, tatap muka di kelas, memberi materi pelajaran, pekerjaan rumah, punten atau nilai dan menentukan rapor. Mereka terima gaji.
Lain pendapat alm Dr. Soedjarwo Soeromiharjo, seorang guru saya, sekaligus promtor saya di salah satu perguruan tinggi di Malang. Beliau mengatakan, guru adalah setiap orang yang mampu mengomunikasikan sesuatu dengan baik, dan mampu pula melaksanakan, sehingga digugu dan ditiru (disingkat guru) orang lain.
Pengertian guru dalam arti luas ini memberi batasan yang mudah bahwa guru itu tidak selamanya berdiri di kelas.
Foto saya di artikel ini, ketika saya berdiri di luar kelas, SD Negeri Sigolang. Lalu membimbing mereka membaca buku semua. Kelemahan siswa bahkan mahasiswa sekalipun di Indonesia adalah malas membaca.
Saya katakan untuk mengatasi malas membaca, perlu minat membaca dikaitkan dengan ajar-mengajar. PR disuruh menjawab apa yang dibaca dari buku ini. Siapa pemulisnya, judulnya, berapa halaman, apa isinya, dan lain sebagainya. Sejak SD mereka sudah dibiasakan membaca.
Kebetulan, kami dari komunitas FBBI menyerahkan Perpustakaan dengan kekuatan 400 judul buku di SD Sigolang, Kecamatan Aek Bila, Kabupaten Tapanuli Selatan. Inilah tekad kami untuk mengembangkan pendidikan di negeri tercinta ini.
Kembali kepada guru. Jika pengertian luas dapat diterima maka berbahagialah para guru yang berdiri di kelas dan guru yang berdiri di luar Kelas. Satu tujuan kita mencerdaskan anak bangsa.
Anak bangsa harus mampu bersaing dengan murid negara maju. Metode ajar-mengajar pun harus di-update, fasilitas pun di-update, metode mengajar pun harus diupdate. Guru pun haris di-update agar mereka lebih percaya diri berdiri di kelas menghadapi murid-murid jaman milenial ini.
Selamat buat guruku, guru kita semua.
Penulis: Ronsen Mangaratua Pasaribu